Apa Itu Bank Sampah ?
Bank Sampah
merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki
manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan
sampah. Warga yang menabung yang juga disebut nasabah memiliki buku tabungan
dan dapat meminjam uang yang nantinya dikembalikan dengan sampah
seharga uang yang dipinjam.Sampah yang ditabung ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang
nantinya akan dijual di pabrik yang sudah bekerja sama.
Bank sampah adalah strategi untuk membangun kepedulian masyarakat agar
dapat ‘berkawan’ dengan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi
langsung dari sampah. Jadi, bank sampah tidak dapat berdiri sendiri
melainkan harus diintegrasikan dengan gerakan 4R sehingga manfaat
langsung yang dirasakan tidak hanya ekonomi, namun pembangunan
lingkungan yang bersih, hijau dan sehat.
Bank sampah juga dapat dijadikan solusi untuk mencapai pemukiman yang bersih
dan nyaman bagi warganya. Dengan pola ini maka warga selain menjadi
disiplin dalam mengelola sampah juga mendapatkan tambahan pemasukan dari
sampah-sampah yang mereka kumpulkan.
Bagaimana Mekanisme Bank Sampah ?
Sama
seperti di bank-bank penyimpanan uang, para nasabah dalam hal ini masyarakat
bisa langsung datang ke bank untuk menyetor. Bukan uang yang di setor, namun
sampah yang mereka setorkan. Sampah tersebut di timbang dan di catat di buku
rekening oleh petugas bank sampah. Dalam bank sampah, ada yang di sebut dengan
tabungan sampah.
Hal ini
adalah cara untuk menyulap sampah menjadi uang sekaligus menjaga kebersihan
lingkungan dari sampah khususnya plastik sekaligus bisa dimanfaatkan kembali (reuse).
Biasanya akan di manfaatkan kembali dalam berbagai bentuk kerajinan seperti hiasan, tas, dompet,
tempat tisu, dan lain-lain. Syarat sampah yang dapat di tabung adalah yang rapi
dalam hal pemotongan. Maksudnya adalah ketika ingin membuka kemasannya,
menggunakan alat dan rapi dalam pemotongannya. Kemudian sudah di bersihkan atau
di cuci.